SnapIG - Apa dunia baru ini? Dunia yang sedang berusaha mengakhiri energi
kotor melalui serangkaian kebijakan global di bidang investasi, keuangan,
perdagangan, hingga jasa jasa. Triliunan dolar anggaran telah dan akan
dikerahkan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca yang dipandang sebagai ancaman
paling serius bagi keberlangsungan hidup semua mahluk di permukaan bumi.
Agenda tidak bisa dilawan dan tidak perlu dilawan, tidak ada gunanya melawan
usaha usaha perbaikan. Usaha mengakhiri pencemaran lingkungan, usaha
menghentikan sumber polusi, usaha membangun keseimbangan alam, semua itu
strategis untuk diperjuangkan bersama. Namun juga tidak bisa dihadapi dengan
berpangku tangan, atau hanya mengandalkan pencapaian pencapaian masa lalu,
romantisme kehebatan rezim fosil masa lalu, semua lupakan! Ambil langkah baru
menghadapi tantangan baru yang benar benar berbeda.
Atas dasar itu maka diperlukan suatu kemauan yang kuat untuk menghasilkan karya
karya yang baru, penemuan yan baru, inovasi dan kreatifitas yang didasari oleh
perasaan cinta tanah air dan bangsa. Itulah yang dimaksud dengan
patriot-entrepreneurship. Inilah modal sosial paling penting yang dimiliki
bangsa Indonesia menghadapi isue climate change yang akan dijalankan dengan
transisi energi sekarang ini.
Banyak sekali pekerjaan yang pasti dilahirkan oleh transisi energi tersebut,
namun jika Indonesia hanya berpangku tangan maka sudah pasti karya orang luar
akan menyerbu pasar Indonesia, ide ide kreatif asing akan segera berubah menjadi
barang barang impor yang akan mengisi semua lini transisi energi. Tapi apa yang
telah dicapai asing tidak dapat menjadi pembenaran untuk menolak usaha perbaikan
alam dan lingkungan. Kerena Indonesia memiliki lebih banyak sumber daya untuk
hal yang sama.
Saya tidak mengatakan bahwa pemerintah Indonesia dan BUMNnya berpangku tangan.
Tapi lihatlah! Jangankan transisi energi, bahkan untuk memenuhi ketergantungan
pada energi kotor, Indonesia sudah net importir. Anda bayangkan lagi jika
Indonesia pada saat yang sama menjadi net importir energi bersih karya bangsa
lain. Berhentilah berpangku tangan. Apa iya BUMN mau jatuh dua kali dalam lubang
yang sama, lubang ketergantungan.
Cinta tanah air dan bangsa atau sikap patriotis manusia Indonesia akan
dibuktikan atau dilihat dari karya karyanya, bukan omon omonnya. Bukti yang
tidak dapat dibantah sebagai entrepreneur yang sukses membuat sesuatu dari
sumber daya dalam lingkungannya sendiri, bahan bahan yang tersedia ada dan
banyak di sekelilingnya, yang menjadi bahan mentah dan bahan baku dari setiap
karya karyanya yang inovatif dan kreatif.
Patriotpreneurship semacam itu adalah pengabdian yang besar dalam melahirkan
ekonomi yang inclusive dengan membuka kesempatan orang orang terdekat dalam
lingkungan kita, masyarakat kita, atau bangsa sendiri untuk terlibat dan
mendapat manfaat dari program yang dibuat. Kesempatan kerja akan tercipta,
pendapatan akan dibagikan dan sumber alam dapat didaya gunakan secara optimal
dan b erkelanjutan.
Ide brilian Dr. Milton Pakpahan datang dari pengalaman yang panjang bergerak
dalam urusan energi bio massa, mengubah sampah menjadi bahan bakar, mengubah
sisa yang terbuang menjadi uang atau pendapatan bagi banyak orang. Ada yang
tidak suka itu sudah pasti! Banyak yang sudah menikmati menjual LPG impor,
menjadi bagian dari bisnis yang menumpang seperti tanaman parasit pada negara.
Ini tentu tidak dapat dilanjutkan!
Negara Indonesia memiliki kekayaan bio masa terbesar di dunia, dan harus menjadi
arus utama dalam pembangunan keberlanjutan, bagi kemanusiaan global.